.

Jumat, 29 April 2016

Ternyata Bohong Itu Bikin Capek


Semakin jujur, semakin kamu tak menyusahkan dirimu sendiri karena orang yang berbohong, nantinya akan terus-menerus berbohong menutupi yang sebenarnya

MASIH ada yang mengganjal di dalam hati. Sebenarnya, Nisa tak ingin ikut memesan jaket seragam yang ditawarkan Nunik tadi. Mengingat sisa uang bulanannya yang sudah sangat mepet. Membayar uang pemesanan jaket tadi, memotong sebagian besar uang bulanannya yang harus cukup hingga akhir bulan.
Minta uang tambahan sama Ibu rasanya tak mungkin karena Ibu biasanya hanya mau menambah uang bulanan Nisa jika memang berkaitan dengan pelajaran atau sekolah.
Sebenarnya Nisa tak ingin ikut memesan jaket itu karena ia pun masih punya beberapa jaket yang bagus. Namun, ia takut, kalau tak ikut memesan jaket dan punya jaket kelas, ia akan dikucilkan. Maklumlah Nisa, baru beberapa minggu saja menjadi murid di sekolah itu.
Ada pula Anak Baru Gede (ABG) yang sengaja menunjuk rumah sepupunya sebagai rumahnya.
Pasalnya ia malu dengan keadaan rumahnya yang tak sebagus rumah sepupunya. Hingga akh, teman-temannya pun tahu dimana rumahnya yang sebenarnya dan lebih parah nge-bully si ABG.
Hati-hati Bohong!
Tak ingin berbeda, takut dikucilkan, takut di bilang kupdet, dan takut-takut lainnya, nggak jarang membuat kita bohong. Foto di depan mall keren yang baru buka (padahal cuma sekadar lewat) atau foto duduk di resto mahal (yang sebenarnya cuma numpang duduk, terus buru-buru ngacir karena takut keburu didatangi sama pelayannya) buat dijadiin foto profil di medsos; semua jadi sah-sah aja demi untuk sekadar ngejar gengsi atau yang sekarang bahasa kerennya pencitraan.
Bohong, memang kadang jadi jalan keluar saat kita tak ingin ditinggalkan dalam pergaulan, tak ingin diremehkan, dan ingin terlihat cantik. Bohong sekarang juga nggak sekadar pakai lisan, tapi juga pakai foto (yang udah diedit puluhan kali) dan pakai status-status di medsos. Hadeehh, makin banyak aja cara bohong jaman sekarang ya, Sister.
Btw, apapun cara kita bohong, sebaiknya kita ingat bahwa Allah Subhanahu Wata’ala sama sekali nggak suka sama orang yang berbohong, “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (itu) Sangat dibenci disisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”(QS: Ash-Shaaff: 2-3)
Nah, karena cara berbohong sekarang juga sudah beraneka macam, kita harus waspada pada apapun yang membuat kita terjerumus pada kebohongan.
Jika kita suka bisnis online, usahakan barang yang kita kirim sesuai dengan yang kita posting. Waktu pengiriman pun sesegera mungkin setelah pembayaran. Jika kita suka selfie, jangan sampai berlebihan menggunakan Perfect 365 karena nantinya kamu bakal nggak pede kalau harus kopi darat. Jika kamu memang tak menyukai sesuatu atau tak sanggup melakukannya, maka jujurlah.
Semakin jujur, semakin kamu tak menyusahkan dirimu sendiri karena orang yang berbohong, nantinya akan terus-menerus berbohong menutupi yang sebenarnya. Kamu juga nggak rugi atau di-bully seperti kasusnya Nisa dan ABG di atas.
So, jujur itu sebenarnya gampang, simple, hemat, dan nggak cape’, Sist!
 [Sumber Tulisan: HIDAYATULLAH.Com]

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com
Kami sangat senang bisa membantu anda.
Jika anda ingin menyebar luaskan Artikel ini kami berharap


Anda Mencantumkan Sumber Link Cahaya Muslim .

.